QUANTITY AND QUALITY PRAYERS (I Tes
5:17)
yohanes waworundeng
Sebagian orang Kristen menganggap
bahwa doa itu jangan di ukur dari berapa banyak waktu yang di pakai. Sebagian
lainnya berkata: berikan waktu lebih banyak.
Lamanya berdoa dan bagaimna
kualitas doa bukanlah inti dari kehidupan berdoa. Seberapa sering kita
berbicara dengan orang tua bukanlah jaminan bahwa kita berada dalam komunikasi
yang baik. Namun, apabila waktu yang kita miliki singkat tidak mungkin ada
cukup waktu untuk memahami dan mengenal mereka.
Lamanya berdoa dan kualitas dari
doa bukanlah inti dari kehidupan berdoa.
Jika demikian apa prinsip utamanya?
Prinsip utamanya adalah relasi. Apa maksudnya? Relasi menentukan seberapa waktu
dan kualitas di dalamnya yang kita berikan untuk berkomunikasi dengan
seseorang.
Saya ingin berbicara lebih banyak
dan memberi perhatian kepada ayah saya, karena ia adalah ayah saya. Hal ini
tidak boleh di balik. Saya tidak berbicara lebih banyak dan memberikan
perhatian lebih kepada ayah saya untuk menunjukkan ia ayah saya.
Seberapa kita sadar bahwa ia adalah
ayah saya seharusnya membawa kita untuk mau lebih banyak berkomunikasi dan
memberikan perhatian lebih banyak kepadanya.
Sama halnya dalam kehidupan berdoa.
Kita tidak memberikan waktu lebih banyak berdoa untuk menunjukkan bahwa Allah
adalah Bapa kita. Tetapi, karena kita tahu bahwa Ia adalah Bapa kita, maka kita
akan memberikan waktu untuk dan perhatian yang penuh dalam waktu itu untuk
berdoa/ berkomunikasi kepadanya.
Semakin kita mengenal Allah dalam
perbuatan dan sifat-sifat-Nya akan membuat kita semakin sadar bahwa tidak ada
tempat untuk menyatakan segala pergumulan, kesusahan, dan kegembiraan selain
hanya kepada Allah. Dan tidak ada waktu yang terbaik selain berada di dekatnya.
Mengapa kita tidak mau atau bahkan
hitung-hitungan waktu berdoa kepada Allah? Karena kita kurang mengenal Dia.
Mengapa kita kurang mengenal Dia? Karena kita jarang mendengar suara-Nya
melalui Firman Allah.
No comments:
Post a Comment