Monday, April 29, 2013

Renungan Tentang Ibadah


MENGHORMATI TUHAN: IBADAH - Yesaya 1 : 10-20

yohanes waworundeng

APA ITU IBADAH?
Dalam bahasa Inggris, istilah yang dipakai untuk "ibadah” mempunyai arti "layak" dan dan satu kata lagi yang menunjukkan arti memberi hormat.. Jadi, ibadah (worship) adalah suatu pemujaan; pernyataan hormat kepada yang layak disembah. Dalam bahasa Ibrani (PL), menggunakan kata yang berarti "menundukkan diri." Dalam bahasa Yunani (PB) menggunakan kata yang berarti menyembah atau "mencium tangan kepada." Jadi, ibadah adalah ungkapan penyembahan manusia dalam sikap menundukkan diri di hadapan Allah yang di sembah.

MENGAPA KITA BERIBADAH?
Alasan yang paling mendasar adalah:
Karena keselamatan yang dari Tuhan. (Ibrani 9 : 13-14)
Sebab, jika darah kambing jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
      14 terlebih lagi darah Kristus, yang melalui Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Kita beribadah kepada Allah, karena kita telah di selamatkan-Nya. Melalui korban Kristus kita telah di selamatkan. Di tebus dan telah di kuduskan. Kita datang kepada Allah, karena Allah berbelas kasihan terlebih dahulu kepada kita.

Pada waktu manusia berdosa pertama kali, bukan adam dan hawa yang mencari Allah, melainkan sebaliknya. Adam dan hawa yang berdosa, seharusnya mati ketika berhadapan dengan Allah yang maha Kudus. Tetapi karena kemurahan Allah, mereka selamat. Apakah kemurahan Allah itu gratis? Kejadian 3:21 mencatat bahwa Allah membuatkan pakaian dari kulit binatang. Ini berarti, ada korban binatang. Ayat ini penting karena menjadi saksi. Saksi apa? Saksi bahwa konsep pemberian korban, bukan mulai dari manusia, melainkan telah di ajar oleh Tuhan Allah sendiri.

Ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, ada perjanjian yang telah di buat oleh Allah melalui Musa. Pada tulah yang terakhir, Musa meminta orang Israel melumuri rumah mereka dengan darah binatang korban, supaya mereka mendapatkan keselamatan dari maut. Hal yang menarik, di dalam keluaran 12, Tuhan memerintahkan orang Israel, untuk memperingati itu dalam ibadah yang di sebut korban Paskah bagi Tuhan. Bukan hanya memperingati, tetapi mereka harus mengajarkan anak-anak mereka turun-temurun.
Berulang kali Tuhan mengatakan kepada Musa untuk memberitahu orang Israel dan Firaun, bahwa Israel telah di khususkan bagi Tuhan. Mereka harus di bebaskan dari perbudakan Mesir. Untuk tujuan apa? Supaya mereka beribadah kepada Tuhan

Demikianlah kita orang yang percaya kepada Kristus. Kita telah memperoleh keselamatan dari Tuhan melalui pengorbanan Kristus. Kita harus beribadah kepada Allah. Kalau saudara di tanya mengapa anda beribadah? Jawabnya adalah karena saya sudah di selamatkan dan di tebus oleh Allah. Tapi tugas yang penting adalah, pertama-tama, kita harus mengajarkannya turun-temurun kepada anak-anak kita. Kalau kita di tanya, papa mama, kenapa kita tiap minggu harus ke Gereja dan beribadah, saya harap kita semua tahu bagamana memberi jawaban yang benar.

BAGAIMANA SEHARUSNYA BERIBADAH YANG BENAR?

Kalau kita membaca seluruh kitab Imamat, maka kita akan melihat betapa Tuhan mengatur segala tata cara penyembahan dan bahkan Ia memberikan ketentuan-ketentuan yang terperinci. Pada waktu kita membaca kitab ini, kita akan menyadari, ibadah bukanlah apa yang MAU kita lakukan untuk Tuhan. Sebaliknya, ibadah adalah apa yang TUHAN MAU untuk kita lakukan bagi-Nya. (Yakobus 1 : 26).

Orang sering beranggapan bahwa Tuhan selalu mau menerima orang yang berdoa, berbakti / beribadah kepadaNya.  Apakah benar Tuhan selalu mau menerima orang yang berbakti, berdoa kepada-Nya?
Tanpa cara yang berkenan kepada Allah, sesungguhnya ibadah kita adalah sebuah kejahatan di mata Allah. (Yesaya 1 : 11-16) Apa yang tidak berkenan kepada Tuhan:
  1. Ibadah yang berpusat pada diri sendiri (ayat 12)
  2. Ibadah yang tidak sungguh (ayat 13). Terjemahan yang lebih baik: ibadah/ persembahan yang sia-sia, sombong, besar kepala/ besar mulut.
  3. Kehidupan yang cemar dan berdosa : tidak mengusahakan keadilan; bersekutu dengan orang yang kejam; tidak peduli pada kesusahan sesama (ayat 16)
Sebaliknya ibadah yang memuliakan Tuhan :
  1. Ibadah yang pusatnya adalah Tuhan.
  2. Ibadah yang sungguh : rendah hati, sepenuh hati, pikiran dan perasaan (Mazmur 2 : 11). Penekanan bagaimana beribadah juga terjadi pada Mazmur 100 : 2. Sungguh-sungguh bukan berarti tegang dan kaku. Sungguh-sungguh berarti juga mengekspresikan kesukaan kita pada ibadah kepada Tuhan
  3. Ibadah yang mempunyai komitmen untuk hidup kudus bagi Tuhan. Amin

No comments:

Post a Comment